Rahasia Otak Cemerlang Rangkaian Aktifitas Ringan untuk Melatih Kerja Otak

Beragam permainan sangat baik untuk otak, tetapi permainan yang melibatkan pemecahan masalah adalah aktifitas yang paling baik untuk pengembangan otak. Masalah-masalah yang harus dipecahkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Baru, Menantang, tidak mengancam dan merangsang emosi.

        Apa yang sering kia sebut sebagai “Makna yang mendalam”  sebenarnya terjadi karena sel-sel semakin terhubung dan menemukan celah baru ke sel-sel lain. Makin banyak cara kita mempelajari sesuatu dalam beragam konteks, dengan kepandaian berbeda, lewat rangsangan emosi dengan bantuan beragam media-media baik. Pengalaman yang luas akan membantu kita mengingat kembali apa yang telah kita pleajari secara lebih mudha dimasa yang akan datang.

        

        Permainan anak-anak adalah cara yang bagus untuk mengulang materi pelajaran. Sejumlah permainan melibatkan pengulangan dan hafalan, permainan lain juga cocok untuk meningkatkan hormone penyebab rasa nyaman dalam otak, seperti dopamine dan norepineferin. Dalam kadar yang tepat, “dopin” biologis ini meningkatkan kapasitas memori dan kognisi.

        Situasi emosional dapat memicu sikap aktif dan pasif. Menjalin hubungan emosi dengan materi pelajaran merupakan cara utama untuk menyampaikan makna materi pelajaran itu, perasaan yang terbangun juga akan mendorong perhatian dan motivasi. Akhir kata, proses belajar akan menjadi lebih berkesan jika disertai dengan perasaan yang kuat.

        Otak menyukai rangsangan, perubahan, dan hal-hal baru. Sayangnya, sebagian besar guru dan pelatih lebih menyukai control dan keniscayaan. Padahal, keniscayaan yang berlebihan akan menimbulkan masalh disiplin.

        Membangun otak dengan udara segar (satu atau dua menit sudah cukup) adalah hal mudah. Ajak murid ketempat yang tidak biasa dan gairahkan kembali pikiran serta minat belajar mereka. Gerakan fisik dan perubahan rutinitas akan merangsang minat.

“Kendala belajar” adalah apapun yang akan terjadi di otak.

         Penyebab yang paling umum adalah adanya pengetahuan yang saling bertentangan, bersaing, dan salah yang bersifat kompleks dan sulit diubah. Memperbaiki pengetahuan yang salah dengan pengetahuan yang lebih terarah dan baru, memasang waktu lama. Perasaan juga dapat menciptakan kendala. Jika kita mempunyai ingatan yang sangat kuat akan perasaan negative, mincul neurotransmitter yang bersifat menghambat dan menghalangi terjadinya hubungan (pelajaran baru menjadi tidak dapat diserap)

         Kunci untuk menyingkirkan kendala-kendala ini adalah dengan mengenali dan melakukan proses belajar lewat cara lain yang lebih terbuka.

Sekian artikel saya, semoga pembaca merasakan manfaat dan menambah pengetahuan dari blog kesayangan kita ini, terima kasih sudah membaca ya:)

Lihat daftar isi disini

Posted by Unknown

Tweet