Listrik Dari Setangkup Bayam


·         Temuan ini boleh dibilang fenomenal, berpuluh tahun yang lalu, para ilmuan meneliti bagaimana proses foto sintesis sebuah penelitian yang mirip dengan proses makan bagi hewan berlangsung
·         Meski demikian, mereka selalu gagal membuat tiruan proses itu
·         Acara “Makan” pada tumbuhan dimulai dengan akar penghisap air dan menyalurkan kedaun.
·         Lalu air itu dibumbui dengan karbondioksida yang disedot oleh daun
·         Selanjutnya, sejumput sinar matahari akan membuat protein zat hijau dau (klorofil) bereaksi sehingga lahirlah energy
·         Para ilmuwan lalu mencoba meniru proses fotosintesis dengan membuat sel surya, yang bisa mengubah sinar matahari menjadi listrik
·         Sayang, Tiruan ini jauh dari mirip karena sel surya menggunakan bahan logam, bukan bahan organic atau bahan dari makhluk hidup
·         Beberapa kali para ahli rekayasa biologi molekuler mencoba menitu fotosintesis dengan menggabungkan sel oraganik dengan piranti elektronik
·         Hasilnya pun tetap gagal, dulu yang berjuang untuk mengisolasi protein fotosintesis yang dapat menangkapn energy matahari, tapi selalu saja protein ini mati muda
·         Para peneliti yang puyeng setengah mati mencoba mencari akal dengan menyuntukkan air dan garam untuk menjaga protein tetap hidup. Memang sempat sukses
·         Tapi yang jebol adalah elektroniknya karena terkena garam
·         Dilema membuat hidup protein dan menjaga komponen elektroniknya “nyala” Inilah yang kemudian dapat diatasi oleh shuguang Zhank, Associate director Massachusetts Institute of Technology (MIT)
·         Dia membubuhkan deterjen khusus untuk protein itu agar tetap hidu[, setidaknya sampai tiga pekan.
·         Menstabilkan protein, itulah bilang soalnya “Kata Zhank, yang berkolaborasi dengan apra peneliti dari MIT, University of Tennessee, labotarium angkatan laut Amerika Serikat, Serta sejumlah pakar nanoteknologi dan pakar biologi “ Deterjen ini dengan bahan luar biasa sehingga membuat protein tetap hidup
·         Mengapa bayam? Sebetulnya sayuran hijau lain bisa saja digunakan
·         Tapi para peneliti memiliki dalil sendiri mengapa mereka memilih bayam, mengikuti tokoh kartun popaye.
·         Ini Murah dan Mudah didapatkan di supermarket, “Kata pakar rekayasa biomedis ini
·         Untuk membikin sel surya dari bayam, Zhank menanam khusus bayam-bayam itu
·         Tanaman ijo royo-royo itu kemudian dipanen proteinnya.
·         Protein yang biasanya menjalanakan “Mesin” fotosintesis adalah digunakan untuk bahan dasar sel surya
·         Ini adalah lapisan terbuat dari peptide sintetis
·         Susunan peptide seperti protein, yakni sama-sama terdiri atas rangkaian asam amini, hanya ukurannya lebih kecil dari protein
·         Ditubuh peptide antara lain bertugas menjaga agar dinding sell bisa menahan cairan sel agar tak ngocor keluar
·         Dalam penelitian Zhang, Peptide seintetis berfungsi serupa, yakni melindungi sekaligus ngomongin protein dari kejutan listrik dnegan air garam yang berada disekelilingnya agar tetap hidup dan berfungsi normal, meski tak berada di daun bayam betulan
·         Semi konduktor organic ini juga melindungi protein dari kejutna listrik yang mengalir ke lapisan paling bawah, yakni logam
·         Susunan modle sandwich itulah yang berfungsi sebagai sel surya, yakni mengubah sinar matahari menjadi energy listrik
·         Satu sel tentu tak akan membuat anda tersentrum karena energy listrik yang dihasilakan terlalu lemah
·         Tapi jutaan sel “roti lapis” seperti itu akan cukup untuk menyalakan sebuah computer jingjing atau telepon seluler
·         Temuan ini untuk sementar memang belum bisa diterapkan
·         Namun Zhang yakin terknologi ala popaye ini akan bermanfaat untuk membuat piranti elektronik yang jauh lebih ringan ketimbang yang sekarang beredar

Tak ada lagi bahan buangan dan ini akan ramah lingkungan, kata Marc Baldo, Assisten frofessor di MIT bidang computer dan rekayasa kelistrikan, Untuk negeri yang hamper sepanjang tahun bermandikan sinar matahari seperti Indonesia, temuan ini jelas takkan sia-sia.
Maklum Indonesia saat ini baru memakai satu persen energy yang bisa diperbaharui seperti energy matahari, angin, dan air, Sisanya masih memakain energy yang tak bisa diperbaharui seperti bahan bakar dan gas, Nah sel surya bayam ini bisa menjadi solusi penawar untuk krisis energy saat cadangan minyak sudah habis

Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat, jika menurut anda boleh membagikan artikel ini dnegan meneyertakan sumber tentunya, teri ma kasihJ



0 Response to " Listrik Dari Setangkup Bayam"

Post a Comment

Syarat dan ketentuan :

Pengunjung dilarang memberikan komentar yang bersifat link aktif, spam, SARA, pornografi, dan iklan promosi dalam bentuk apapun (kecuali atas kesepakatan bersama). Admin berhak sepenuhnya menyaring komentar yang akan ditampilkan. Berkomentarlah secara bijak dan cerdas, terima kasih!

share

Find We